Inovasi Jualan Sama-sama UMKM Naik Kelas Disaat Program 1000 Kios Terbengkalai

Kios
Keberadaan kios UMKM dalam program 1000 Kios UMKM yang terbengkalai. (Foto: Akhirudin)

DEPOKTIME.COM, Depok – Dalam ajang Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2025, Pemerintah Kota Depok mengusung inovasi Jualan Sama-Sama UMKM Naik Kelas yang dinilai mampu memperkuat ekosistem kewirausahaan, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Kelompok Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).

Akan tetapi, Pemkot Depok juga mempunyai pekerjaan rumah (PR) terkiat dengan keberadaan kios UMKM di Depok yang terbengkalai, terutama program 1.000 kios, telah menimbulkan kerugian keuangan milyaran bagi Pemkot Depok.

Program 1000 kios ini disinyalir tidak tepat sasaran. Kios-kios yang dibangun dalam program tersebut banyak yang terbengkalai dan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Program 1.000 Kios UMKM yang digadang-gadang sebagai upaya untuk membantu UMKM di Depok, ternyata tidak berjalan sesuai harapan.

Banyak kios yang tidak terpakai dan bahkan terabaikan, sehingga menimbulkan kerugian keuangan bagi Pemkot Depok.

Selain itu, program ini juga dinilai tidak tepat sasaran karena tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi UMKM yang seharusnya menjadi sasaran utama.

Sementara itu, dalam menjalani penilaian tahap II berupa wawancara dan verifikasi dokumen tingkat nasional oleh Kementerian PPN/Bappenas secara virtual, Rabu, 17 September 2025, Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana, menjelaskan hingga saat ini terdapat 6.024 wirausaha tercatat dalam dashboard Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM). Mereka bergerak di bidang kuliner, fesyen, dan kriya.

“Setelah dibentuk dan dilatih, kami ingin mendorong enam ribu wirausaha ini omzetnya naik melalui inovasi Jualan Sama-Sama UMKM Naik Kelas,” ungkapnya.

Program ini juga mendorong meningkatnya partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi melalui pelatihan serta pemanfaatan teknologi digital. UMKM telah menggunakan media sosial dan marketplace sebagai sarana pemasaran, seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, Facebook, Shopee, Tokopedia, GoFood, GrabFood, hingga website.

Menurut Dadang, pelaku usaha yang tergabung dalam program ini menunjukkan peningkatan omzet hingga 77 persen. Selain itu, mereka juga memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kualitas produk melalui berbagai inovasi.

“Melalui inovasi Jualan Sama-Sama UMKM Naik Kelas serta capaian program pembangunan lainnya, kami optimistis Depok mampu meraih predikat Terbaik I PPD 2025. Tahun lalu, Depok baru masuk nominasi 10 besar tingkat nasional,” jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh capaian pembangunan menjadi modal kepercayaan diri Pemkot Depok dalam kompetisi tahun ini.

“Mudah-mudahan tahun ini bisa meraih Terbaik I PPD 2025. Kami percaya diri dengan semua capaian program yang sedang berjalan maupun yang telah dilakukan,” pungkasnya. (Udine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *