Aksi Bullying Siswa Kebutuhan Khusus, Pihak Sekolah Klaim Hanya Becanda

Avatar photo

DEPOKTIME.COM, Cimanggis – Terjadinya aksi bullying yang menimpa seorang siswa berkebutuhan khusus di salah satu sekolah menengah pertama wilayah Kecamatan Cimanggis, pihak sekolah mengklaim bahwa kejadian tersebut merupakan aksi becanda sesama siswa.

Siti Rukiah, seorang guru IPA disekolah tersebut mengatakan bahwa tidak benar aksi bullying yang menimpa siswa berinisial R kelas 9.

“Tidak ada bullying, mereka (siswa) becanda usai upacara Hari Kesaktian Pancasila. Tidak ada bullying. Hanya melempar Kerikil kecil saja. Bukan Batu,” ujar Siti Rukiah kepada awak media saat dikonfirmasi diruang PKS, Jumat (4/10/2024).

Lebih lanjut Siti juga terangkan bahwa pihak sekolah langsung mengantar ke RS Bhayangkara Brimob ketika didapati luka yang harus ditangani khusus oleh pihak dokter.

“Disini ada UKS, tapi dengan luka yang serius, kami langsung membawa siswa itu ke rumah sakit terdekat,” jelas Siti yang juga menjabat sebagai wakil bidang sapras.

Setelah sampai dirumah sakit, lanjut Siti, pihak rumah sakit membutuhkan persetujuan dari orangtua murid untuk penanganan operasi terhadap luka yang timbul akibat siswa ‘R’ memukul jendela kaca sekolah.

“Kami yang antar ke rumah sakit, itu ada bukti tandatangan. Dan pihak dokter menunggu persetujuan dari orangtua siswa untuk menjalani operasi jahit atas luka di jemari siswa ‘R’. Kami telah menelpon kedua orangtua siswa tapi tidak ada jawaban,” terang Kiki sapaan akrab guru kelas 9 tersebut.

Sebelumnya, orangtua ‘R’, Fahmi menceritakan bahwa anaknya mengalami bullying berupa pemukulan fisik berupa ditendang dari belakang serta dilempar batu mengenai mata dan bagian wajah.

“Anak saya ini mencoba ingin membalas tetapi dia tidak bisa karena anak ini emang tipikal autis ringan ya. Jadi dia melampiaskan amarahnya dengan memukul kaca,” ujar Fahmi kepada awak media di Polres Metro Depok usai membuat laporan dikepolisian, Kamis (3/10/2024).

Setelah memukul kaca, sambung Fahmi, mengakibatkan jempol lengan kirinya itu putus uratnya.

“Jadi pada tanggal 1 Oktober itu dilakukan operasi di rumah sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok, Alhamdulillah itu bisa tersambung kembali,” sambung Fahmi.

Dirinya menyayangkan sikap dari pihak sekolah yang tidak memberikan kabar atas peristiwa yang menimpa putra kesayangan tersebut. (Udine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *