Ke Kota Depok, Menteri Hanif Sindir Hotel dan Mall Pakai Air Tanah

Menteri
Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq didampingi Walikota Depok, Supian Suri dan Ketua DPRD serta Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Abdul Waras saat meninjau Setu Jatijajar. (Foto: Akhirudin)

DEPOKTIME.COM, Jatijajar – Sambangi Kota Depok, Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menyindir Kota Depok yang tidak terlepas dari bangunan besar seperti hotel dan mall yang dinilai memakai air tanah dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

“Di Depok, Hotel, Mall setiap hari bertambah. Jadi bisa diibaratkan udah beratnya ditambahin penyangganya diambil maka tanahnya akan turun di sisi lain maka permukaan air laut terus naik terhadap perubahan iklim sehingga berdampak bencana,” ujar Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq kepada awak media di wilayah Setu Jatijajar Kota Depok, Jumat, 3 Oktober 2025.

Ia pun membeberkan kinerjanya hingga saat ini yang belum menghasilkan apapun usai dilantik Presiden Prabowo Subianto.

“Terima kasih Pak Walikota hari ini berkenan bertemu dengan para penggiat lingkungan. Karena 10 bulan saya di Kementerian ini tanpa adanya penggiat lingkungan hampir kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan sungai yang sangat banyak di tanah air ini,” bebernya.

Dikatakan olehnya, bahwa keberadaan sungai yang ada di Indonesia terutama di Jakarta yang berjumlah 13 sungai, sudah tercemar sangat berat.

“Sungai Jakarta yang jumlahnya 13 itu semuanya tercemar sedang sampai berat. Tidak ada satupun sungai yang bisa kita gunakan untuk menunjang kehidupan kita, tidak satupun,” katanya.

Atas hal tersebut, ia menyebut masyarakat secara bersama-sama mengambil air tanah sebagai barang yang tidak bisa kembali lagi dalam waktu yang singkat.

“Kemudian, kita rame-rame mengambil air tanah, air tanah kita pompa habis. hotel-hotel mengambil air semuanya mengambil air dari air tanah. Teman-teman pasti paham air tanah ini barang yang tidak bisa kembali lagi dalam waktu segera sehingga begitu kita sedot semua maka tanahnya turun. Disisi lain maka, permukaan air laut terus naik terhadap perubahan iklim sehingga ini dampak bencana,” imbuhnya.

Untuk itu, dirinya mengajak pemerintah Kota Depok beserta masyarakat dan penggiat lingkungan untuk secara bersama-sama menjaga lingkungan terutama aliran kali dan sungai agar tidak tercemar.

“Kita tentu akan berbicara dengan Bapak Walikota terkait dengan Sungai Ciliwung. Tadi kita bersama teman-teman di Bogor membahas sungai Cipinang, sungainya kecil hanya 39 kilometer yang tercemar berat dan menjadi tempat sampah terpanjang, semua limbah domestik dialirkan ke sungai Cipinang,” jelasnya.

“Sungai Cipinang ini ternyata hulunya itu Jatijajar. Saya coba telusuri kembali, mentok di sini (setu jatijajar) sehingga ini menjadi perhatian serius untuk Menteri Lingkungan Hidup karena kondisinya kurang bagus,” pungkasnya. (Udine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *