BERITA  

Kemenpan Sebut Ekspor Langsung Dapat Tingkatkan Produk Domestik Bruto

DEPOKTIME.COM, Sukabumi-Kebijakan pemerintah yang pro-rakyat dan menerapkan ekspor langsung terbukti mampu meningkatkan produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian secara signifikan.

Hal ini diungkap Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman usai meresmikan eskpor buah manggis di Kompleks Asrama Haji, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (21/2/2019).

“Secara keseluruhan ekspor pangan Indonesia naik sekitar 29 persen atau Rp 400 triliun. Selain itu ada yang menarik dan jarang terekpos yakni produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian. Pada 2014 atau awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla nilai PDB mencapai Rp 900 triliun. Sementara saat ini meningkat menjadi Rp 1.460 triliun,” jelas Amran seraya menyebut kebijakan pemerintah di sektor pertanian sejauh ini sudah sangat baik.

Sehingga kata Amran, PDB pertanian naik Rp 470 sampai Rp 500 triliun. Kenaikan PDB sektor pertanian. Sehingga akumulasi kenaikan PDB Rp 1.370 triliun atau separuh dari APBN dan peningkatan ini dinilai sangat tajam.

Salah satu contohnya adalah ekspor Manggis ke Cina. Menurutnya, ekspor tersebut menandai pengiriman ekspor langsung dari Indonesia ke Cina, dimana sebelumnya ekspor manggis dari Indonesia lebih dahulu transit di Malaysia dan Singapura sebelum tiba di Cina. Kini kata Amran, ekspor manggis dari Indonesia termasuk dari Sukabumi langsung ke Cina. Sehingga hal ini semakin mempermudah ekspor dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Hari ini bersyukur, kami melepas ekspor manggis dari Indonesia langsung ke Cina dan beberapa negara lain,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada wartawan di sela-sela pelepasan ekspor buah manggis.

Dari data yang ada, lanjut Amran, eskpor manggis Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada 2017 lalu ekspor manggis mencapai 9 ribu ton. Sementara pada 2018 naik menjadi 38 ribu ton atau meningkat sebesar 300 persen.

Kenaikan ini menurut dia, salah satu karena adanya akses langsung ekspor ke Cina. Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraaan petani. ”Jika petani untung maka mereka akan terus produksi atau menanam,” kata dia.

Amran menuturkan, ada sebanyak 460 komoditas pangan yang dikelola Kementerian Pertanian. Sehingga produk pangan tidak hanya mengandalkan padi dan jagung.

Amran juga mencontohkan, peningkatan ekspor manggis sebesar 300 persen. Kenaikan ini salah satunya karena adanya perhatian pemerintah sehingga ekspor naik.

Ke depannya, produk pangan lainnya yang akan ekspor seperti kelapa dalam dan jagung. Bahkan produksi bunga melati sudah ekspor pada beberapa hari lalu.

Intinya kata Amran, semua komoditas holtikultura, pangan, perkebunan, dan peternakan mempunyai potensi untuk ekspor. Khusus peternakan ekspor domba dan kambing ke Malaysia. Sebelumnya di negata tersebut mengandalkan hewan tenak dari Australia.

Didampingi Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, pihaknya juga memberikan pengarahan dan bimbingan untuk meningkatkan sektor pertanian di Sukabumi yang dihadiri oleh kelompok tani Se-Kabupaten Sukabumi.

“Kenaikan jumlah ekspor di bidang pertanian yang terjadi hingga saat ini mencapai 29 persen, yang salah satu diantaranya berkat bantuan petani Sukabumi,” paparnya dalam kegiatan yang bertemakan ‘Petani Kuat Hebat’ tersebut.

Sementara itu, salah seorang anggota kelompok tani dari Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Hendi (45) berharap dengan adanya kunjungan Menteri kali ini ada suatu perubahan yang lebih baik.

“Dengan datangnya Menteri Pertanian ke Sukabumi saya harap ada suatu perubahan dari segi lingkungan, dan bisa memberikan pengarahan untuk meningkatkan sistem produksi dan pemasaran produk pertanian,” pungkasnya.(Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *