DEPOKTIME.COM, Depok – Kasus penganiayaan atau tindak perundungan seorang pelajar di Kota Depok melibatkan seorang remaja yang bekerja di Tropikana Water Park Depok. Mirisnya, aksi penganiayaan atau perundungan tersebut disiarkan secara langsung dalam live Instagram.
Supervisor Tropikana Water Park, Hirzan membenarkan bahwa salah satu pelaku merupakan karyawan di Tropikana Water Park.
“Itu memang salah satu karyawan kami. Tapi itu dilakukan itu murni urusan dia di luar. Nggak ada urusan sama ke pekerjaan di sini (Tropikana Water Park),” ujar Hirzan kepada awak media, Jumat, 11 Juli 2025.

Lebih lanjut Hirzan tegaskan bahwa telah memberikan sanksi berupa tidak diperpanjang masa kerja karyawan tersebut.
“Jadi kami anggap itu urusan dia. Jadi kami juga untuk menutupi kemaluan kayak begitu ya langsung kami keluarin aja gitu,” tegasnya.
“Mereka (karyawan) di sini kontrak kayak gitu lah. Karena itu (kontrak) nya memang sudah habis itu sekalian aja tidak diperpanjang lah,” sambungnya.
Atas kejadian itu, Pihaknya mengklaim akan lebih selektif dalam merekrut tenaga kerja di Tropikana Water Park.
“Untuk perekrutan tenaga kerja, pokoknya nanti akan lebih selektif lagi,” tukasnya.
Aksi perundungan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau KDM melihat secara online live streaming aksi perundungan atau aksi penganiayaan anak dibawah umur di Kota Depok.
Dalam kolom komentar, KDM menuliskan Kronologi ?? dan mendapatkan klik love sebanyak 34 pada saat itu.
Tentunya, kehadiran KDM dalam live streaming tersebut mendapatkan perhatian dari beberapa pemilik akun yang sedang menyaksikan secara live aksi penganiayaan anak dibawah umur tersebut.
Akun @ariiwiibowo mengatakan, @kdm_jawabarat lacak pak.
Begitu juga akun @rindigustina18 mengatakan @kdm_jawabarat dideskripsi dijelaskan perundungan anak pak, dilakukan secara live instagram.
Saat melaporkan para pelaku, Rika Andriani (Ibu korban) perundungan atau tindak penganiayaan, dengan tegas tidak akan damai dengan para pelaku dan terus memproses secara hukum yang berlaku.
“Pelakunya memang sudah minta maaf, cuman kan saya belum lihat isi videonya. Saya bilang kenapa Ini masalahnya enggak diomongin bertiga ini kan masalah sepele saya bilang gitu kan ini kan bukan masalah rumah tangga ya saya bilang gitu namanya anak-anak remaja saya bilang gitu eh ternyata kalau hasil videonya seperti ini sih enggak terima anak saya dibikin kayak binatang sama kalian, kamu mempermalukan anak saya,” terang Rika.
Rika tidak mau hal ini terjadi kembali dan menimpa anak-anak lainnya.
“Anak gua diginiin kalau begitu kan gua enggak ikhlas, gua enggak ridho, anak gua diginiin, gua enggak mau damai,” pungkas Rika. (Udine)