BERITA  

Manfaatkan Medsos untuk Berdakwah Bagi Santri Milenial

DEPOKTIME.COM, Depok-Pemanfaatan Media Sosial (Medsos) bagi para Da’i (Pendakwah-red) merupakan sangat efektif untuk saat ini. Tidak bisa dipungkiri penggunaan medsos di dunia Maya sudah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari hari. Tentunya memanfaatkan medsos sebagai sarana berdakwah merupakan suatu keharusan saat ini, dikarenakan banyaknya masyarakat dalam menggunakan. Hal itu dibenarkan oleh Pengasuh Pesantren Al-Hikam KH. Yusron Ash-Shidqi saat gelaran acara Halaqoh Dakwah Islam Rahmatan Lil Al-Amin dengan mengusung tema ‘Pengutan Pemahaman Keagamaan dan Strategi Dakwah bagi Kaum Milenial’.

“Saatnya para Da’i (pendakwah-red) bijak dalam bermedsos. Sebab, masih adanya anggapan bahwa mencaci maki, menyampaikan ujaran kebencian di dunia maya tidak apa-apa bila dibandingkan dengan secara langsung di dunia nyata,” ujar Yusron kepada Depoktime.com di Pesantren Al Hikam, Kukusan, Beji pada Kamis (14/12/2018).

Yusron mengungkapkan, pemanfaatan medsos bagi para Da’i merupakan sangat efektif untuk saar ini. Pasalnya, dakwah melalui dunia maya bisa diakses kapan saja tanpa terbatas ruang dan waktu.

“Berdakwah melalui medsos juga merupakan ibadah. Namun, bila tidak hati-hati memanfaatkannya juga memiliki resiko yang fatal atau ada UU ITE. Disini kita sampaikan pesan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin pada warganet,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat KH. M. Cholil Nafis menyoroti dakwah Islam Wasathi bagi santri milenial. Menurutnya, saat ini sudah menjadi trend dunia dalam pemanfaatan medsos. Untuk itu, lanjutnya, penggunaan medsos untuk dakwah, bisnis, dan lainnya sangat berdampak bagi masyarakat.

“Kita sadari masyarakat banyak yang memanfaatkan bisnis online dalam transaksi bisnisnya. Hal serupa dalam berdakwah, saat ini ibaratnya para kiyai dan guru mendatangi muridnya,” terangnya.

Dirinya mengungkapkan, MUI juga telah menggariskan tentang penggunaan medsos. Pasalnya, medsos juga menjadi sumber ketahanan keluarga dan kerukunan umat.

“Hal serupa dalam dakwah Islam Wasathi memiliki ciri-ciri seperti: jalan tengah, mengutamakan keadilan, bersikap proporsional, keseimbangan, tasamuh, tawazun, islahi dan mengedepankan musyawarah,” paparnya.

Ketua Penyelenggara H. Akhmad Zaeni mengungkapkan acara tersebut kerjasama Pesantren Al-Hikam dengan Kementerian Agama dan difasilitatori oleh Yayasan Bina Citra Insan. Menurutnya, seminar sehari tersebut para peserta juga dibekali tentang penulisan dan pengelolaan konten dalam web.

“Pesertanya adalah mubaligh, ketua Majelis Taklim, DKM, Ustadz, santri dan lainnya. Sengaja kita bekali peserta dengan materi ini agar bisa manfaatkan Medsos untuk berdakwah secara efektif,” harapnya. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *