DEPOKTIME.COM, Cilodong – Penampilan budaya Ogoh-ogoh sangat memukau dan mendobrak suasana Lebaran Depok menjadi lebih istimewa.
Diketahui bahwa pawai Ogoh-ogoh yang merupakan bentuk pemersatu masyarakat, berasal dari daerah Bali.
Tradisi ini menjadi bagian integral dari perayaan Hari Raya Nyepi, dan juga merupakan ekspresi seni dan kekompakan komunitas.

Pawai Ogoh-ogoh bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sarana untuk menjaga kebersamaan dan kekompakan warga di tingkat banjar (setingkat RT).
Proses pembuatan Ogoh-ogoh yang melibatkan banyak orang dari berbagai usia dan latar belakang mendorong gotong royong dan kerjasama antar warga.
Selain itu, pawai ini menjadi media untuk menumbuhkan rasa memiliki dan keterikatan dengan lingkungan sekitar.
Secara etimologi, “Ogoh-ogoh” berasal dari bahasa Bali yang berarti “sesuatu yang digoyang-goyangkan”. Ogoh-ogoh sendiri merupakan karya seni patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, yaitu kekuatan alam semesta yang tak terukur.
Pawai Ogoh-ogoh yang dilakukan sebelum Nyepi bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari pengaruh negatif dan menyambut tahun baru dengan keadaan batin yang suci.
Hadirnya Ogoh-ogoh menambah pengetahuan warga Depok terutama Meamunah yang turut meramaikan Lebaran Depok 2025.
“Lebaran Depok luar biasa, banyak penampilan budaya tiap daerah. Saya baru liat langsung Ogoh-ogoh, biasanya cuma liat di tv aja,” ujar Maemunah kepada awak media, Sabtu, 17 Mei 2025.
Tak hanya penampilan Ogoh-ogoh yang memukau, penampilan budaya Barongsai juga semakin menambah warna kebudayaan yang hadir di Lebaran Depok. (Udine)