BERITA  

Pande Putu Yasa : Perlu Sinergitas Untuk Karya Baru Transportasi

DEPOKTIME.COM, DEPOK-Direktur Utama Perusahaan Penumpang Djakarta (Perum PPD) Pande Putu Yasa menyebutkan perlu sinergitas dari berbagai kalangan untuk mewujudkan karya-karya baru dalam dunia transportasi.
Hal tersebut diungkapkannya dalam peluncuran Bus Rapid Transit (BRT) dan Jabodetabek Residence Connection (JRC) di Terminal Depok pada Rabu (24/03/2021).
Mengenai transportasi umum, Ia menerangkan bahwa dukungan dari pemerintah, dalam hal ini Pemerintah Kota Depok untuk membuahkan karya-karya lain. Juga bekerjasama dengan pihak-pihak perumahan.
“Selain bekerjasama.dengan pihak perumahan, tidak menutup kemungkinan bekerjasama dengan pihak-pihak lainnya. Diharapkan kehadiran PPD memberikan kontribusi bagi masyarakat Kota Depok,” terang Direktur Utama Perusahaan Penumpang Djakarta (Perum PPD) Pande Putu Yasa.
Lebih lanjut ia menegaskan untuk memberikan pelayanan yang prima dengan mengubah penilaian masyarakat terhadap armada PPD yang terdahulu.
“Dulu, PPD dikenal dengan penumpang yang bergelantung dan dikutip secara manual. Dan kini semua telah diperbaharui,” tegas Pande Putu Yasa.
Dikesempatan yang sama, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengklaim bahwa masyarakat Kota Depok sebanyak 60 persen merupakan komuter, yakni kaum pekerja yang berangkat pagi pulang malam dengan menggunakan tranportasi publik. Dan kontribusinya sangat luar biasa bagi Kota Depok.
“Pelayanan transportasi publik ini sangat dibutuhkan. Kami juga sadar bahwa kemajuan membutuhkan proses,” ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Dirinya menceritakan sejarah yang tidak mengenakan saat menggunakan transportasi umum dalam tugasnya sebagai dosen di salah satu universitas di Jakarta.
“Saya juga pernah kecopetan, biasanya saya pergi ngajar, berangkat pakai kaos terlebih dahulu karena keringetan dalam Commuter. Setelah sampai, mandi, salin pakai pakain dosen. Kondisinya seperti itu, tapi lambat lain ada banyak peningkatan-peningkatan dari PPD dalam pelayanan transportasi publik,” tutur Mohammad Idris.
Dirinya juga menjelaskan bahwa dalam perbaikan pelayanan transportasi publik, Kota Depok telah berproses. Dan saat ini kita telah kaji transportasi rel darat dengan Kementrian Perhubungan.
“Kita sedang kaji dan berharap ada pihak ketiga yang melirik dan yang mau berkolaborasi terkait hal tersebut,” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa selebar apapun jalan di Kota Depok dengan imigrasi masih berlangsung dengan peningkatan volume 3,4 persen per tahun, tidak akan menyelesaikan persoalan kemacetan.
“Maka alternatifnya adalah pelayanan transportasi publik yang humanis, nyaman untuk dirasakan masyarakat Kota Depok,” tandasnya. (Udine/DT).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *