DEPOKTIME.COM, Depok – Purna tugas sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono pamit meninggalkan Balai Kota Depok dengan beragam Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemimpin selanjutnya.
Pekerjaan rumah bagi pemimpin selanjutnya yakni Supian-Chandra, mulai dari persoalan di Dinas Damkar hingga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Depok.
Bahkan, praktisi hukum Deolipa Yumara telah melayangkan somasi Mohammad Idris selaku pemimpin pemerintah Kota Depok terkait dengan dugaan korupsi sarana dan prasarana hingga permasalahan upah petugas Damkar.
Untuk persoalan perijinan, terdapat bangunan yang telah melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah Kota Depok, akan tetapi dibiarkan berdiri megah.
Atas bangunan yang melanggar tersebut, LSM Gelombang Kota Depok menyoroti dengan tajam. Bahkan melakukan aksi unjuk rasa dengan membentangkan spanduk panjang yang bertuliskan ‘INI WILAYAH GARIS SEMPADAN SUNGAI AWAS BAHAYA LONGSOR’.
Sebelum meninggalkan Balai Kota Depok, Idris-Imam juga menyapa dan menyalami satu-persatu para pegawai yang telah bekerja di bawah kepemimpinannya.
Nampak, Idris sesekali tak kuasa menahan haru kesedihan dengan mata berkaca-kaca, begitupun para pegawai.
Menurut Idris, jabatan sebagai Wali Kota Depok telah memberikan banyak pelajaran berarti.
Idris sendiri sudah 14 tahun berada di Pemerintahan Kota Depok, sekali menjadi wakil wali kota dan dua periode menjadi wali kota sejak 2011 hingga 2025.
“Banyak pelajaran yang menginspirasi saya, kehidupan saya, yang sebelumnya saya tidak mengenal dunia birokrasi,” kata Idris, Rabu 19 Februari 2025.
“Dengan perjalanan ini banyak dikenalkan dengan dunia birokrasi, dengan berbagai suka duka tentunya dan inilah bagian daripada kehidupan,” sambungnya.
Idris menambahkan, kepemimpinan datang dan pergi, yang abadi adalah dedikasi dan karyawannya.
“Insyaallah tidak hanya di dunia diingat tapi juga nanti sampai kita ketemu di surga,” pungkasnya. (Udine)