DEPOKTIME.COM, Sukmajaya – Jelas melanggar Garis Sempadan Sungai (GSS), Restoran Milik Richard Theodore akhirnya disegel oleh pihak Satpol PP Kota Depok pada Jumat 21 Februari 2025.
Restoran Sambal Bakar Indonesia tersebut telah melanggar Peraturan Walikota Depok Nomor 12 Tahun 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Perizinan Pembangunan Dan Pemanfaatan Bangunan, khususnya Pasal 49 ayat 2 butir b. yang berbunyi Garis sempadan sungai tidak bertanggul ditetapkan berdasarkan kriteria sungai yang mempunyai kedalaman lebih besar dari 3 (tiga) meter, garis sempadan sungai ditetapkan paling sedikit 15 (lima belas) meter dihitung dari tepi sungai pada waktu ditetapkan.

Dalam penyegelan tersebut, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Depok, Tono Hemdratno Hasan mengatakan bahwa hari ini dilakukan penyegelan restoran Sambal Bakar Indonesia.
“Ini melanggar Perda Kota Depok No.05 tahun 2022 tentang penyelenggaraan ketentraman masyarakat dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,” ujar Tono.
“Serta Perda Kota Depok No.02 tahun 2024 tentang penyelenggaraan perijinan dan non perizinan,” sambungnya.
Dikesempatan yang sama, ketua LSM Gelombang Kota Depok, Cahyo P Budiman katakan bahwa fakta di lapangan sudah tampak jelas pelanggaran GSS yang dilakukan oleh restoran Sambal Bakar Indonesia milik Richard Theodore tersebut.
“Jika mau terus beroperasi, bongkar bangunan yang melanggar dan bangun bangunan yang disesuaikan dengan GSS nya,” tuturnya.
Dirinya juga mengapresiasi terhadap kepemimpinan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah dengan sikap tegas menegakkan peraturan yang ada di Kota Depok.
“Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Supian Suri-Chandra Rahmansyah, di hari pertama kepemimpinan mereka ditunjukan dengan sikap tegas seperti ini. Semoga tetap istikomah memperjuangkan penegakan aturan dan aspirasi masyarakat di kota Depok,” imbuhnya.
Dirinya juga menanti langkah selanjutnya dari kepemimpinan Supian Suri-Chandra Rahmansyah untuk bersikap tegas dan menindak tegas bagi pelanggar peraturan di Kota Depok.
“Ini baru langkah pertama, selanjutnya harus dipertegas agar pihak Sambal Bakar Indonesia menghentikan sementara seluruh kegiatan pembangunan dan operasional di lokasi, membongkar bangunan yang berada atau masuk di Garis Sempadan Sungai (GSS) Ciliwung yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah dan mengurus dan menyelesaikan seluruh proses perizinan mendirikan bangunan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” pungkasnya. (Udine).