DEPOKTIME.COM, Depok – Laporan terhadap dugaan korupsi di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok oleh Sandi yang di dampingi oleh Deolipa Yumara sekali kuasa hukumnya sampai saat ini tidak digubris.
Atas perihal tersebut, Deolipa Yumara selaku kuasa hukum Sandi akan mensomasi secara terbuka Pemerintah Kota Depok.
“Ini terkait update laporannya Sandi ke Kejaksaan Negeri Depok. Sampai saat ini kita belum dapat cerita updatenya, belum dapat dari Kejari Depok,” ujar Deolipa Yumara didampingi oleh beberapa petugas Damkar Kota Depok termasuk Sandi di Sukmajaya , Senin (23/9/2024).
Lebih lanjut Deolipa katakan atas laporannya, Kejari Depok belum bisa dilihat kinerjanya.
“Bgaimana Kejari bekerja ini kan bisa di lihat apakah nanti Sandi di panggil kemudian apakah nanti ada pemeriksaan lapangan di Damkar. Itu kan dari laporan yang kemarin Sandi buat. Nah, persoalan nya sampai saat ini, Sandi sendiri belum di panggil jadi kita anggap ini masih proses internal di Kejaksaan,” kata Deolipa.
Tetapi, sambung Deolipa, sebenarnya yang seperti ini memang harusnya cepat ditangani. Karena ini menyangkut mengenai keamanan masyarakat Kota Depok.
“Kalau ada kebakaran bagaimana?,” tambah Deolipa.
Ditempat yang sama, Sandi menjelaskan secara rinci keadaan alat yang ada di Damkar yang saat ini tidak layak digunakan untuk operasional dalam mengatasi berbagai peristiwa kebakaran.
“Kemarin saja, lihat kan gereja kebakaran. setelah di Pasar Kambing, Masjid terbakar. Apakah Pemkot Depok tidak memperhatikan untuk keselamatan kami dan peralatan kami dan teman-teman juga berharap untuk pemerataan semua. Untuk diperbaiki jangan hanya di tempat kami (UPT Cimanggis) aja,” jelas Sandi.
kita juga sebagai anggota, sambung Sandi, sudah menjalankan kinerjanya secara maksimal, tapi peralatan yang ada sangatlah kurang mendukung.
“Kita merasa ada yang kurang, terkait honor ya sedih bang. Kita gaji Rp 3.280.000 nyampe ATM. Kalau jujur, semua teman ada banyak yang dikejar oleh kolektor, diteror sampai telepon ke kantor juga kita sedih sih kita mengharapkan untuk Pemkot ada uang piket, uang segala macam. Kalau kita (Damkar) nggak ada sama sekali. Kita kerja 24 jam hanya gaji doang,” pungkas Sandi. (Udine).