DEPOKTIME.COM, Depok-Walikota Depok Mohammad Idris mengatakan, pembentukan sekolah dan pesantren ramah anak ini merupakan strategi bangsa, berbeda dengan urusan perut.
“Persoalan-persoalan anak kita terkadang membuat kita mengelus dada, tapi kita harus berusaha untuk mengurus anak kita,” ujar Mohammad Idris di ruang Teratai lantai 1 gedung Balaikota Depok bersama Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Mohammad Thamrin dan Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Keluarga ( DPAPMK) Kota Depok, Nessi Anissa Handari pada Selasa (19/03/2019).
Sedikitnya 150 sekolah dan pondok pesantren (ponpes) se Kota Depok mengadakan deklarasi untuk mendukung pembentukan Sekolah dan Ponpes Ramah Anak Tahun 2019.
Menurut Walikota, pemerintah sebagai fasilitator yang memberikan hak kepada anak akan memberikan dampak yang positif.
“Sehingga dirasakan oleh anak kita sebagai kota layak anak ada dampaknya,” paparnya.
Untuk mewujudkan sebagai kota layak anak, Walikota mengingatkan, infrastruktur yang ada di sekolah-sekolah baik negeri atau swasta ditambah pesantren, harus ditingkatkan.
“Terutama kualitas anak-anak agar ke depan bisa berhasil dalam bidang pendidikan,” ujarnya.
Pemerintah Kota Depok berkomitmen untuk menjadikan Kota Depok sebagai kota layak anak, hal itu dituangkan dalam penandatanganan oleh setiap perwakilan guru sekolah negeri maupun swasta ditambah guru pesantren untuk mewujudkan Kota Depok sebagai kota layak anak.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin menambahkan, pada prinsipnya sangat mendukung Kota Depok dijadikan kota layak anak sejak dini.
“Sehingga Kota Depok dari segi pendidikan sudah menyiapkan mulai dari PAUD, TK, dan seterusnya. Juga agar anak-anak menyukai dunia pendidikan,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Anissa Handari mengatakan, Sekolah Ramah Anak saat ini berjumlah 424 sekolah dari semua jenjang mulai dari TK, PAUD SD, SMP termasuk RA, MI, Mts.
” Sampai saat ini ada 424 sekolah dan pesantren ramah anak. Iya td penambahan sekitar 150 sekolah dan pesantren utk komitmennya melalui deklarasi,” kata Nessi.
Dirinya menambahkan, setelah deklarasi pihaknya akan melakukan pendampingan kpd semua sekolah dan pesantren yg telah berkomitmen utk mewujudkan Sekolah atau Pesantren Ramah Anak.
“Iya nanti kita tetap lakukan Pembinaan dan pendampingan, termasuk utk semua warga di sekolah…. Guru, penjaga sekolah, penjaga kantin, satpam,” tegasnya.
Harapannya dengan terbentuknya sekolah dan pesantren ramah anak akan tercipta suatu Lingkungan yg aman, nyaman dan ramah bagi anak di sekolah, sehingga Harapan kita untuk lahir anak-anak didik berprestasi akan terwujud, krn dg Lingkungan yg kondusif membuat anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar. (Udine/DT).