Era Digitalisasi, Edi Masturo: Pemerintah Harus Fasilitasi Pelaku Usaha Disabilitas 

Edi
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok, Edi Masturo. (Foto: dokumen Edi Masturo)

DEPOKTIME.COM, Depok – Kemajuan teknologi di era digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) penyandang disabilitas.

Walaupun dengan keterbatasan, mereka harus mampu beradaptasi dengan teknologi saat ini dan meninggalkan cara tradisional dalam memasarkan suatu produk yang kini dinilai sudah kehilangan daya tarik dari konsumen.

Atas hal tersebut, anggota DPRD Kota Depok, Edi Masturo menilai pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan content creator (CO), menjadi krusial untuk mendukung penjualan UMKM bagi penyandang disabilitas.

Dirinya menyebutkan bahwa penyandang disabilitas juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan komunitas bisnis agar memberikan dukungan yang lebih besar kepada mereka.

“Misalnya, akses ke pelatihan dan Sumber Daya untuk memastikan bahwa UMKM disabilitas memiliki akses yang sama ke pelatihan, pendampingan, dan sumber daya digital. Menyediakan fasilitas yang mendukung, seperti aksesibilitas fisik di tempat usaha, teknologi adaptif, dan dukungan lainnya. Serta mempromosikan produk dan layanan UMKM disabilitas melalui kampanye pemasaran yang inklusif,” kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok, Edi Masturo kepada awak media, Rabu, 29 Oktober 2025.

Legislator Gerinda tersebut juga sangat mengapresiasi pemerintah pusat, dengan turunnya staf khusus presiden terkait UMKM di Balaikota Depok adalah langkah yang sangat positif.

“Ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan UMKM di daerah, termasuk Depok. Kita patut mengapresiasi inisiatif ini dan berharap agar program-program yang dijalankan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi UMKM di seluruh Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, UMKM di Depok dapat bertransformasi menjadi bisnis yang lebih modern, kompetitif, dan sukses di era digital ini,” jelasnya.

Lebih lanjut ia katakan, Kota Depok banyak pengusaha UMKM, terutama yang sudah berusia lanjut dan masih gagap teknologi (gaptek).

Untuk itu, diperlukan pelatihan yang relevan serta solusi mendasar berupa pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

 

“Mengatasi kesenjangan digital UMKM melalui pelatihan yang relevan serta solusi mendasar. Memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM. Pelatihan ini harus praktis, mudah dipahami, dan fokus pada aplikasi teknologi yang paling relevan untuk bisnis mereka,” tegasnya.

 

Ia pun menyebut pendampingan intensif sangat diperlukan bagi pelaku usaha penyandang disabilitas.

“Misalnya, pelatihan tentang cara menggunakan media sosial untuk promosi, memanfaatkan platform e-commerce, atau mengelola inventaris dengan aplikasi sederhana. Selain pelatihan, pendampingan intensif juga diperlukan. Program ini dapat melibatkan mahasiswa, relawan, atau ahli digital marketing yang bersedia mendampingi pelaku usaha disbilitas secara personal,” pungkas Edi. (Udine)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *