DEPOKTIME.COM, Depok-Sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Barat daerah pemilihan Kota Depok dan Kota Bekasi, Hasbullah mengecam tindakan eksploitasi terhadap anak yang dinilai tidak sesuai dengan jargon Kota Depok sebagai Kota Layak Anak. Tindakan eksploitasi ini dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang berada di tiap lampu merah Kota Depok.
“Tidak boleh anak-anak dieksploitasi dilampu merah sebagai bahan untuk mencari uang. Bahkan diduga sudah ada mafia yang menurunkan anak-anak dari pagi (Shubuh) dan menjemput ketika sudah sore. Ini harus diberantas,” ucap Hasbullah kepada Depoktime.com pada Ahad (04/11/2018).
Dirinya menerangkan bahwa Pemerintah Propinsi (Pemprop) Jawa Barat sudah mengisyaraktkan kabupaten / kota ramah anak, apalagi Kota Depok ini punya jargon Friendly City yang berarti Pemerintah Kota (Pemkot) Depok harus menyiapkan fasilitas ruang yang cukup untuk anak bermain.
“Pengertian ramah anak itu banyak, salah satunya adalah tidak boleh ada kekerasan terhadap anak, apapun alasannya. Pemerintah harus mensosialisasikan melalui Dinas Pendidikan keseluruhan lapisan masyarakat,” terangnya.
Selanjutnya, pemerintah menyiapkan fasilitas bermain, karena jiwa anak itu bermain. Adakah jaminannya jika anak-anak bermain tidak tertabrak kendaraan roda dua ataupun roda empat, jika bermain dijalan ataupun lingkungannya. Mulai sekarang pemerintah kota menyiapkan ruang bermain jika konsekuensinya sebagai kota ramah anak.
“Apakah Depok sudah punya rumah singgah bagi anak untuk mendapatkan berbagai keterampilan dan pendidikan yang layak. Menurut saya, hal Ikhwal yang berhubungan dengan anak harus terpenuhi,” imbuhnya.
Mewakili Pemprop Jawa Barat, Dirinya mensupport apa yang menjadi program di Kota Depok. Akan tetapi program tersebut harus jelas, dengan kesimpulan bahwa program ramah anak dengan berbagai fasilitas bermain untuk anak-anak dilingkungan. Peran orang tua juga sangat berarti untuk peduli bersama pemerintah mendisiplinkan anak – anak dalam memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan positif.
“Saya senantiasa akan memback up program Pemkot Depok untuk kota layak anak. Itu hal yang mulia tetapi jangan lupa, ini punya konsekuensi yang besar tidak hanya dengan budget anggaran yang besar, tapi bagaimana kita memberikan edukasi dan pendidikan kepada publik agar semua pihak, termasuk orang tua, guru, masyarakat, pemerintah mengerti dan taat, tidak boleh terjadi lagi hal negatif kepada anak-anak,” pungkasnya.(Udine/DT).