DEPOKTIME.COM, Depok – Proyek megah dijantung Kota Depok yang bernama Apartemen Metro Stater gagal dibangun. Bagaimanakah nasib ratusan komsumen yang telah melakukan Down Payment (DP).
Berdasarkan data yang terhimpun, dalam pembangunan apartemen Metro Stater memanfaatkan lahan seluas 2,6 hektar milik Pemerintah Kota Depok dengan sistem sewa hak guna bangunan atau HGB selama 30 tahun dan Pemkot Depok mendapat anggaran atas biaya sewa itu mencapai miliaran rupiah.
Diketahui bahwa proyek apartemen Metro Stater berkonsep TOD yang digadang-gadang bakal rampung pada Oktober 2024 sesuai dalam kesepakatan yang tertuang.
Juru Bicara PT Andyka Investa selaku pengembang Metro Stater Depok, Muttaqin mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat pembangunan tersebut berjalan alot.
Utamanya, kata dia, karena terdampak pandemi Covid-19. Kondisi ini dirasakan hampir setiap lapisan sektor usaha.
“Jadi banyak perubahan ya, terutama di dunia usaha. Pandemi ini kan musibah. Nah proyek ini kan butuh pengerjaan fisik yang melibatkan banyak orang, tentu itu tidak bisa dilakukan saat pandemi,” katanya dikutip siap.viva.co.id pada Rabu, 15 November 2023.
Menurut Muttaqin, batalnya pembangunan apartemen di area Metro Stater berdasarkan data yang ada, pasar apartemen sudah sepi peminat.
Terkait hal itu, PT Andyka Investa menegaskan, bakal mengembalikan uang muka atau DP sejumlah konsumen.
“Kalau nggak salah ada sekitar 200 unit kamar apartamen yang sudah dipesan. Nah 100 unit itu sudah di DP. Itu akan kami kembalikan uangnya secara bertahap,” jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Muttaqin, karena rencana pembangunan apartemen batal, maka nilai investasi yang dikeluarkan pun jadi jauh lebih ringan. Angkanya di kisaran Rp 500 miliar. (Udine).