DEPOKTIME.COM, Depok – Eksistensi organisasi advokat Kongres Advokat Indonesia (KAI) Depok telah memiliki pemimpin baru.
Diketahui bahwa organisasi advokat KAI Depok memiliki perjalanan yang cukup panjang di Kota Depok.
Tentunya, organisasi advokat ini tak terlepas dari peran mendiang Herman Dionne yang memimpin hingga terkenal sampai saat ini.
Ia merupakan salah satu advokat yang dikenal piawai dalam menghadapi lawan. Kiprah Herman Dionne menjalani profesi sebagai advokat cukup disegani banyak pihak, baik kawan maupun lawan.
Selain mahir dalam melancarkan strategi hukum di meja hijau (pengadilan), ia juga dikenal sebagai perintis KAI di Kota Depok.
Lewat tangan dinginnya, ia kemudian melahirkan cukup banyak pengacara-pengacara handal.
Setidaknya itu diungkapkan oleh salah satu pengurus senior KAI DPC Kota Depok, Borisa Rezadi Bachtiar.
Dirinya mengungkapkan, bahwa organisasi ini dibentuk sekira tahun 2010 dengan perjalanan yang tak mudah.
Menurutnya, sosok almarhum Herman Dionne memiliki jasa dan peran yang sangat penting di balik perjalanan organisasi advokat ini.
“Jadi saya dengan almarhum itu berjuang sekali untuk mendapatkan organisasi KAI itu ada di Depok. Jadi memang organisasi KAI itu luar biasa di sini dengan berkat Pak Herman,” katanya pada Minggu, 31 Agustus 2025.
“Jadi kita mendirikan ini (KAI Depok), Bang Herman mengajak saya dan setelah itu berjalan tapi setelah itu redup lagi,” sambungnya
Borisa mengatakan, sebagai seorang pemimpin organisasi, Herman Dionne jauh dari kesan mewah.
Namun demikian, ia tak perlu berpikir panjang jika ada anggotanya yang kesusahan materi.
“Nah disitulah terlihat bahwa almarhum itu dermawan sekali dengan lembaga KAI ini, dia luar biasa sekali. Jadi dari fisiknya, keuangannya itu beliau 100 persen untuk mengembangkan KAI ini,” beber Borisa.
Bahkan, beberapa di antaranya sukses menjadi pengacara berkat bimbingan langsung Herman Dionne.
Sepak terjang almarhum sebagai advokat pun mendapat pengakuan dari aparat penegak hukum lainnya, termasuk pengadilan.
“Boleh tanya siapa yang nggak kenal Bang Herman, almarhum. Di pengadilan tuh orang-orang bang, bang, bang, semuanya. Termasuk hakim pun semua pada hormat sama beliau. Bukan hormat dalam arti tanda kutip ya, hormat itu memang keilmuannya dia,” tuturnya.
“Karena pendekatannya untuk misalkan ini bagaimana nih, memang sopan,” timpalnya lagi.
Kini, posisi Herman Dionne sebagai Ketua KAI Depok dilanjutkan oleh Taty Wahyuni Oesman yang tak lain adalah istri almarhum sendiri.
Taty terpilih melalui proses pemilihan yang berlangsung di Markas KAI Depok kawasan GDC.
Borisa lantas berharap, dengan ada pemimpin baru maka organisasi ini dapat semakin berkembang.
“Harapan saya ketuanya itu bisa minimal ya, mengimbangi beliau (almarhum). Dari kebaikannya, dari loyalitas dia terhadap organisasi KAI yang ada di Depok. Jadi minimal sama dengan beliau, punya visi misinya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua KAI Depok terpilih Taty Wahyuni Oesman mengakui sedih sekaligus bersyukur karena organisasi ini kembali aktif setelah sempat cukup lama redup sepeninggal Herman Dionne.
“Sebenarnya sudah cukup lama ya ketika kita kehilangan sosok beliau ini sebagai ketua KAI di Kota Depok, banyak hal-hal yang bagaimana cara mengatasi ketika ada masalah dengan teman-teman di organisasi atau segala macamnya ya. Karena kan memang kita butuh sosok pemimpin,” ujarnya.
“Makanya ketika beberapa yang menanyakan apakah ini bisa sebagai pelaksanaan harian saja, sementara atau segala macam, saya tidak mau seperti itu. Makanya saya mengajukan ke DPD Jawa Barat untuk muscab untuk Depok,” jelas Taty.
Menurutnya itu penting, agar ada regenerasi keberlanjutan yang dapat menjalankan organisasi ini.
“Tadi juga sempat ada seletingan, kenapa nggak diteruskan sama istrinya aja? Lucu ya kalau kayak gitu, kayaknya gimana gitu ya. Kayak tahta kerajaan ya,” ujarnya tertawa.
Sosok yang akrab disapa Ade ini pun mengaku tak menyangka, pada akhirnya terpilih untuk meneruskan tongkat kepemimpinan almarhum Herman Dionne.
Menurut dia, ini adalah amanah yang cukup berat, namun harus dijalankan.
“Saya sih selama ini ketika menjalankan organisasi di LBH sendiri pun siap nggak siap karena ini menunjukkan amanah, itu tetap harus dijalankan,” ucapnya.
“Karena saya lihat ini dari sisi bukan kita mau mengejar sesuatu, tapi memang Lillahi Taala yang beliau (Herman) ajarkan seperti itu, kita membantu teman-teman memiliki organisasi yang mumpuni. Terus kemudian kita bisa bantu banyak orang juga di sini,” tutupnya. (Udine)